Sabtu, 19 Maret 2011

Stephen Hawking : Tuhan Bukanlah Pencipta Alam Semesta

Stephen Hawking : Tuhan Bukanlah Pencipta Alam Semesta

Hawking Stephen Hawking : Tuhan Bukanlah Pencipta Alam Semesta
Ilmuwan kondang, Stephen Hawking, melontarkan teori yang kontroversial dalam buku yang baru dia tulis. Menurut Hawking, Tuhan tidak ada hubungannya dengan penciptaan alam semesta.
“Alam semesta tidak diciptakan oleh Tuhan,” ujar ilmuwan Stephen Hawking di dalam buku terbarunya.

Profesor Hawking percaya bahwa hukum fisika adalah faktor utama terjadinya Big Bang, sebuah ledakan besar yang menyebabkan terbentuknya alam semesta).
Pandangan itu dilontarkan dalam buku terbaru Hawking berjudul “The Grand Design,” yang mulai diluncurkan di toko-toko buku pekan depan.
“Tidak perlu melibatkan Tuhan untuk menyalakan kertas biru dan menggerakkan alam semesta,” tulis Hawking dalam ringkasan bukunya yang dimuat di harian Inggris, The Times, dan juga dimuat di laman New York Daily News.
“Karena ada hukum seperti gravitasi, alam semesta bisa dan akan mencipta dirinya sendiri,” tulis Hawking, yang mengalami kelumpuhan sehingga terus duduk di kursi roda khusus.
Menurut pencipta teori “Lubang Hitam” itu, alam semesta terkait dengan penciptaan secara spontan. Itulah sebabnya, “mengapa jagat raya itu ada, dan mengapa kita ada,” kata Hakwing, yang tahun pensiun sebagai Profesor Matematika Lucasian dari Universitas Cambridge. Selama 30 tahun, Hawking mengemban jabatan itu, yang juga pernah diduduki oleh ilmuwan legendaris, Isaac Newton.
Hawking juga yakin bahwa Bumi dan tetangga-tetangganya tidak dibentuk secara sempurna. Itu berkat penemuan planet-planet dan tata surya lain di luar galaksi yang dihuni Bumi sejak awal dekade 1990-an.
“Itulah sebabnya hal-hal yang terjadi secara kebetulan pada tata surya kita – seperti satu matahari, kombinasi yang beruntung atas jarak Bumi – Matahari dan massa surya – kurang menakjubkan dan kurang meyakinkan ketimbang bukti bahwa Bumi didesain hanya untuk menyenangkan kehidupan manusia,” tulis Hawking.
Pemaparan Hawking ini terbilang mencengangkan dan tampak bertolak belakang dengan karya dia sebelumnya maupun berdasarkan pemaparan ilmuwan lain.
Para ilmuwan, seperti mendiang Albert Einstein, pada dasarnya tidak mengesampingkan keterlibatan suatu unsur yang lebih tinggi ketika berhubungan dengan penciptaan alam semesta. Dalam buku sebelumnya, “A Brief History of Time,” Hawking pun tidak mengesampingkan kemungkinan itu.
Newton, yang menciptakan teori gravitasi, pernah mengatakan bahwa penjelasan ilmiahnya itu hanya bisa menerangkan perilaku jagat raya, bukan pada penciptanya. “Gravitasi menjelaskan pergerakan planet-planet, namun tidak bisa menjelaskan siapa yang menggerakkan planet-planet itu,” tulis Newton. (ar/ok/inl/vs) www.suaramedia.com

2 komentar:

  1. Dan Sains yang dipercayainya itu belum mampu menyembuhkan kelumpuhannya agar normal kembali sebagaimana manusia normal lainnya. Stephen Hawking memang cerdas IQ-nya namun dia nampak sebagai orang yang putus asa karena penderitaannya yang tak kunjung sirna, dia protes pada Tuhan mengapa ini semua terjadi, tapi dia pura-pura tetap hebat dihadapan manusia lainnya dengan menjual teori-teori bombastis, yang disebut teori tidak mutlak benar, bisa benar bisa salah. Ingatlah, teori geocentris yang 1000 tahun dipercayai akhirnya dibantai oleh teori heliocentris. Hawking masih dalam pencarian makna hidup ditengah penderitaannya akibat kelumpuhannya yang hingga kini dia tidak habis mengerti mengapa itu terjadi pada dirinya? Mengapa tidak normal lagi seperti lainnya?

    BalasHapus
  2. Dan Sains yang dipercayainya itu belum mampu menyembuhkan kelumpuhannya agar normal kembali sebagaimana manusia normal lainnya. Stephen Hawking memang cerdas IQ-nya namun dia nampak sebagai orang yang putus asa karena penderitaannya yang tak kunjung sirna, dia protes pada Tuhan mengapa ini semua terjadi, tapi dia pura-pura tetap hebat dihadapan manusia lainnya dengan menjual teori-teori bombastis, yang disebut teori tidak mutlak benar, bisa benar bisa salah. Ingatlah, teori geocentris yang 1000 tahun dipercayai akhirnya dibantai oleh teori heliocentris. Hawking masih dalam pencarian makna hidup ditengah penderitaannya akibat kelumpuhannya yang hingga kini dia tidak habis mengerti mengapa itu terjadi pada dirinya? Mengapa tidak normal lagi seperti lainnya?

    BalasHapus

Tinggalkan Komentar anda tentang blog ini..!

BERTEMAN DENGAN SAYA